Kepercayaan

Bila kita muda dan mentah,
kita sering percaya kepada janji manusia,
janji janji manis, yang tidak kita tahu kesudahannya,
harapan yang tak tentu ada penghujungnya,
kita percaya pada hati dan perasaan,
konon konon kita kenal diri kita dan semua orang salah tentang kita.
tapi lihat, apa jadi seterusnya?

Bila kita meningkat dewasa,
untuk percaya cakap seseorang, kita mulai berfikir,
tentang kejujurannya, tentang keikhlasannya,
dan tentang niatnya.
.
dan,
apabila ditipu,
atau dilukakan,
kita lihat kembali, apa yang telah kita lakukan,
dan apa penyebab keadaan jadi begitu.
akhirnya, kita menyalahkan diri sendiri
dan mengasingkan diri daripada masyarakat.
berjanji, bernekad kepada diri sendiri supaya jangan mudah percaya apa yang dikatakan oleh seseorang,


tetapi,
hati manusia kan lemah?
memang fitrahnya begitu.
bisa luntur bila dipujuk, dirayu.

normal lah kan, jika kita acap kali dilukakan?
kalau hati kering tu, lain cerita.

Zaman berubah,
Manusia pun begitu,
Percaya orang boleh, tak salah, tak haram pun,
tetapi kalau nak mempercayai, biarlah berpada-pada,
hati kita, tidak boleh terlalu dibiasakan dengan kekecewaan,
teruk kesannya..

Sampai satu tahap, kita dah tak percaya pada siapa siapa.
Jangan jadi begitu kay?

In the future,
Percaya atau tidak,
satu hari nanti,
akan ada seseorang yang muncul tiba-tiba dalam hidup kita,
yang sedia terima baik buruk kita,
dan sedia beri kita kasih sayang dan perhatiannya.
dan buat kita rasa seperti kita boleh percayakan dia, bersandar padanya, berkongsi bahu dalam segala benda serta, buat kita bahagia, dan lupa kepada kesedihan.
Yang takkan sesekali tinggalkan kita.

satu hari nanti....

yang penting,
percaya kepada ketentuan Yang Maha Esa.